Jumaat, 11 April 2008

Berehat sejenak..


Duri dan Api (versi penuh) Oleh: Usman Awang.

(Catatan pertama Pemogokan Utusan Melayu 1961)

Kawan-kawanku yang dikasihi
semalam kita bertemu kembali memadu
ketika matari tersangkut di bumbung Utusan
kita tidak menerima apa yang ada
yang dinyanyikan dari hati berani
dengan tangan erat pada keyakinan terpahat.

Lagu kita telah mulai terpancar
ah, anak-anak manisnya menjenguk keluar
di luar udara basah dalam matari bersinar
semua antara kita lagunya seluruh sedar.

Apakah ini derita diri dalam mimpi
atau kenyataan pahit menjepit
pada lena yang membunuh kehidupan manusia
sama-sama kita rangkul menguji diri.

Kawan-kawanku yang dikasihi
di belakang duri di depan api
kita tidak bisa undur lagi
duri dan api, tajam panasnya kita hadapi.

Semalam dan hari ini kita diukir sejarah
di mana air mata tidak akan menitik tumpah
sebab kebulatan ikrar tak akan berubah
apa saja kita tidak akan menyerah.

p/s: Sajak ini telah ditulis oleh Allahyarham Sasterawan Negara Usman Awang ketika berlakunya mogok di Utusan Melayu pada tahun 1961.

p/s: Nak tau apa sebab mogok, sila google sendiri..

Tiada ulasan:

BARBARIK PENTAS KERAS – PENUTUP MELAZATKAN UNTUK TAHUN 2022

Ura-ura untuk mengadakan konsert ini sudahpun sampai ke telinga aku sejak sebelum PM DS Ismail Sabri umumkan negara memasuki fasa pra-pand...